Kusu Island, yang berarti Pulau Kura-kura dalam bahasa Tionghoa, penuh dengan cerita menarik mengenai asal-usulnya yang mistis.

Foto oleh TZA

Tanyakan kepada masyarakat Singapura tentang Kusu Island, yang berarti Pulau Kura-kura dalam bahasa Tionghoa, mereka akan memberitahu Anda tentang asal-usulnya yang mistis.

Legenda ini memiliki banyak versi cerita, tetapi semua berkisar tentang seekor kura-kura raksasa, satu orang Melayu dan satu orang Tionghoa.

Kura-kura ini berubah menjadi sebuah pulau untuk menyelamatkan orang-orang yang terdampar. Mereka merasa sangat bersyukur sehingga mereka membangun sebuah kuil Tao dan tempat 'keramat' bagi umat Muslim ('keramat' berarti 'kuil' dalam bahasa Melayu). 

Situs Suci

Banyak orang terus beribadah di tempat suci di pulau ini, terutama di musim Kusu Pilgrimage tahunan selama bulan lunar kesembilan, biasanya antara bulan September dan November.

Di Temple Gong Bo Da, yang dibangun pada tahun 1923 dan didedikasikan untuk Dewa Kemakmuran Tiongkok, Anda akan mendengar bisikan pemujanya melalui asap dupa yang terbang ke angkasa.

Para pemuja berdoa untuk dua dewa, Da Bo Gong untuk kekayaan, kesehatan, dan laut tenang, serta Guan Yin, Dewi Welas Asih, untuk anak laki-laki.

Ada juga yang mendaki 152 anak tangga menuju puncak bukit untuk berdoa di kuil dari tiga orang suci Melayu, atau 'keramat', untuk kekayaan, pernikahan yang bahagia, kesehatan, dan harmoni, juga kesuburan.

Bergembira di bawah sinar matahari
Musim Kusu Pilgrimage terjadi selama bulan lunar kesembilan.

Foto oleh Jishu Thomas

Bagi Anda pecinta alam terbuka, laguna untuk berenang dan pantai jaraknya begitu berdekatan. Di sini Anda dapat melakukan snorkeling dan bahkan mungkin dapat melihat satu bahkan dua ekor kura-kura!

Hanya 5,6 kilometer ke arah utara Singapura, Kusu Island baik untuk perjalanan siang karena tidak diizinkan untuk menginap atau berkemah.

Untuk sampai ke sini, naiklah feri dari Marina South Pier. Perjalanan yang memakan waktu satu jam ini termasuk perhentian di St John's Island.